Senin, 28 April 2014

Nicholas James Vujicic

Nicholas james vujicic

Tokoh yang satu ini merupakan sosok yang kuat dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Jika melihat dirinya, seharusnya pembaca akan dapat mengambil pelajaran bahwa bersyukur atan ikmat yang Allah berikan itu wajib bagi kita yang
memiliki hidup lebih baik. Dan satu pelajaran penting bahwa Allah itu Maha Adil kepada semua ciptaan-Nya.

Langsung saja berikut sekila mengenai biografi Nick Vujicic. Nicholas James Vujicic biasa dipanggil Nick Vujicic lahir di sebuah rumah sakit di Kota Melbourne pada tanggal 4 Desember 1982. Orangtuanya sangat terkejut ketika melihat keadaan putra mereka yang lahir tanpa dua lengan dan dua kaki. Menurut dokter yang menanganginya, Nick terkena penyakit Tetra-amelia yang sangat langka. Kondisi ini kontan membuat ayah Nick (seorang pemuka agama dan programmer komputer) dan ibu Nick (seorang perawat) bertanya-tanya dalam hati, kesalahan besar apa yang telah mereka perbuat hingga putranya terlahir tanpa anggota-anggota tubuh.
Ibu Nick berumur 25 tahun ketika hamil anak pertamanya itu. Dia adalah seorang bidan dan bekerja sebagai perawat pediatrik di ruang bersalin di mana dia merawat ratusan ibu dan
bayi mereka. Ibu Nick tahu apa yang harus ia lakukan sementara dia hamil, mengawasi dietnya, berhati-hati tentang obat-obatan, dan tidak mengonsumsi alkohol, aspirin, atau pembunuh nyeri lainnya. Dia pergi ke dokter terbaik dan dokter meyakinkan segalanya berjalan lancar.
Masa kehamilan yang lancar dan tidak ada riwayat keluarga dengan kondisi fisik demikian, membuat ke dua orang tua Nick, Dushka Vujicic dan suaminya pendeta Borris Vujicic begitu terpukul dan perasaan mereka hancur lebur ketika ketika mereka melihat untuk pertama kali bayi mereka lahir, seorang bayi laki-laki yang tidak sempurna dan abnormal. Seorang anak tanpa tangan dan kaki. Dengan meratap mereka memandangi bayi mungil yang menyedihkan itu dan bertanya-tanya dengan rintihan memilukan, mengapa Tuhan melakukan semua hal yang
mengerikan ini kepada mereka, dan terutama pada bayi kecil mereka. Para perawat menangis menyaksikan hal menyedihkan itu. Ibu Nick menangis dan tentu saja Nick kecil juga menangis. Tak jarang, mereka menyalahkan diri sendiri atas keadaan Nick. Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Mereka tidak pernah berpikir bahwa Nick akan hidup sangat lama, tetapi tuhan berkehendak lain, Nick tumbuh pesat dan sangat sehat. Namun kecemasan kedua orang tua Nick terus mendera, mereka sangat khawatir, akan masa depan dan perjalanan hidup Nick selanjutnya. Ayah dan ibu Nick melihat putranya, biarpun cacat tubuh, tetap tumbuh kuat, sehat, dan ceria - sama seperti anak-anak lainnya. Dan, Nick kecil terlihat begitu tampan serta menggemaskan! Matanya pun sangat indah dan menawan. Maka, mereka mulai bisa menerima keadaan putranya mensyukuri keberadaannya, dan segera mengajarinya untuk hidup mandiri. Nick memiliki sebuah telapak kaki kecil di dekat pinggul kirinya. Sang ayah membimbingnya untuk berdiri menyeimbangkan tubuh, dan berenang sejak
Nick berusia 18 bulan. Kemudian, dengan tekun dan sabar, sejak usia 6 tahun, Nick belajar menggunakan jari-jari kakinya untuk menulis mengambil barang, dan mengetik. Kini, Nick menyebut telapak kakinya yang berharga itu sebagai "my chicken drumstick."
Agar bisa hidup lebih mandiri, kuat secara mental,dan bisa bergaul dengan luwes, ibu Nick memasukkan putranya ke sekolah biasa. Segera saja, Nick menyadari bahwa keadaannya sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Ia juga mengalami berbagai penolakan, ejekan, dan gertakan dari teman-teman sekolahnya. Hal ini
membuatnya merasa begitu sedih dan putus asa.
Setelah mengalami banyak frustrasi dan merasa dirinya sebagai mahluk yang aneh di sekolah, di usia tujuh tahun Nick mencoba beberapa peralatan elektronik yang dirancang khusus untuk digunakan sebagai lengan, dengan harapan bahwa ia akan lebih seperti anak-anak
lain. Selama masa percobaan dengan lengan
elektroniknya, Nick menyadari bahwa ia tetap berbeda dengan teman-temannya. Pada usia 8 tahun, Nick sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun, kasih dan dukungan orangtuanya, serta hiburan dari para sahabatnya, mampu membuat Nick mengenyahkan
pikiran tersebut. Ia menjadi lebih bijaksana dan berani dalam menjalani kehidupan.
Pada suatu pagi, saat usia 12 tahun, Nick mendapat pengalaman tak terlupakan. Saat bangun dan membuka matanya, tiba-tiba saja ia menyadari betapa beruntungnya dirinya. Ia sehat, serta punya keluarga dan para sahabat yang menyayanginya. Ia juga hidup dalam keluarga yang berkecukupan.

Setahun kemudian, ketika membaca surat kabar, Nick dan ibunya menemukan sebuah artikel yang sangat menggugah jiwanya. Artikel itu, berkisah tentang seorang pria cacat tubuh yang mampu melakukan hal- hal hebat, termasuk menolong banyak orang. " Pada saat itulah, saya menyadari bahwa Tuhan memang menciptakan kita untuk berguna bagi orang lain. Saya memutuskan untuk bersyukur, bukannya marah, atas keadaan diri sendiri! Saya juga berharap, suatu saat
bisa menjadi seperti pria luar biasa itu-yakni bisa
menolong dan menginspirasi banyak orang!" demikian ujar Nick, dalam sebuah wawancara.
Pada tahun 2005, Nick dinominasikan untuk
Penghargaan sebagai “Young Man Australia of the
Year”, yang merupakan kehormatan besar di Australia.

Kehormatan penghargaan bagi orang muda untuk
keunggulan mereka dan pelayanan kepada masyarakat dan bangsa, serta prestasi pribadi mereka. Nominasi untuk penghargaan ini hanya diberikan kepada orang yang benar-benar inspiratif dan berpretasi. Untuk meraih mimpinya, Nick belajar dengan giat. Otak yang encer, membantunya untuk meraih gelar Sarjana
Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Segera setelah itu, ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs' (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh), yang didirikannya, pada usia 17 tahun, untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi. Kini, Nick Vujicic adalah motivator/pembicara internasional yang gilang- gemilang. Ia sudah berkeliling ke lebih dari 24 negara di
empat benua (termasuk Indonesia), untuk memotivasi lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda. Berkali- kali, ia diwawancarai oleh stasiun televisi dengan jangkauan internasional, seperti ABC (pada 28 Maret 2008). Produknya yang terkenal adalah DVD motivasi "Life's Greater Purpose", "No Arms, No Legs, No Worries", serta film "The Butterfly Circus."

Sekarang di usia 29 tahun, Nick melakukan hal-hal luar biasa yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang yang dua kali usianya. Nick juga memiliki perusahaan motivasi dengan dirinya sendiri sebagai pembicara. Nick belajar berenang, menangkap ikan dan bermain sepak bola. Nick juga bisa melempar bola tenis, menjawab telepon, menaiki tangga, menyisir rambut sendiri, bercukur, dan menggosok gigi. Dia memiliki kursi roda listrik yang ia gunakan untuk melakukan setiap aktifitasnya di luar rumah.

Pahlawan adalah orang yang menunjukkan keberanian dan dianggap ideal untuk diikuti. Dan Nick Vujicic membuktikan bahwa dirinya mempunyai keberanian yang besar di tengah keterbatasan fisiknya. Nick juga menginspirasi banyak orang dengan dan tanpa cacat untuk terus berusaha dan melakukan yang terbaikdalam segala sesuatu yang dapat mereka lakukan
dalam kehidupan mereka. Nick selalu mengatakan, “Jika Anda memiliki keinginan
dan semangat untuk melakukan sesuatu, dan jika itu kehendak Allah, Anda akan memperolehnya pada saat yang paling tepat dan paling baik.”
Banyak orang melihat Nick melakukan hal-hal yang tampaknya mustahil bagi seseorang untuk dilakukan tanpa lengan atau kaki. Dan hal ini mengilhami mereka untuk melakukan hal-hal yang sulit bagi mereka juga. Mungkin sosok Nick bisa kita jadikan sebagai inspirasi, dengan keterbatasan diri mulai dari lahir banyak sekali
kesuksesan dah hal yang bisa dia perbuat untuk
pencerahan ribuan orang yang dia berikan motivasi. Tidak kah kita tergerak untuk melakukan lebih karena Tuhan menciptakan kita sebaik mungkin. Bila kita belum bisa memahami makna pemberian dan karunia dari Tuhan Sang Pencipta Alam, mungkin kita akan berprasangka buruk pada-Nya, kenapa kok ada yang terlahirkedunia tidak sempurna selayaknya manusia lain, apakah Tuhan tidak adil. Bila kita beriman pada- Nya kita tetap akan mengakatakan Tuhan Maha Adil, Zat yang paling adil.Semua hal apapun tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan dan kehendak Tuhan.
Tuhan Maha Mengerti apa yang terbaik bagi umatnya, oleh karena itu apa yang kita miliki apapun kondisinya itulah yang terbaik bagi kita saat ini.