Senin, 16 April 2012

KEINDAHAN DAN KEBURUKAN

1. Keindahan dan Estetika


     Estetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda. Etika membehas tentang tingkah laku perbuatan manusia(aik dan buruk). Sedangkan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku namun tentang apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia atau mengenai alam semesta ukuran keindahan.
     Berbicara mengenai penilaian terhadap keindahan maka setiap dekade dan setiap zaman memberikan penilaian yang berbeda terhadap sesuatu yang dikatakan indah. Jika pada zaman romantisme di Perancis keindahan berarti kemampuan untuk menyampaikan sebuah keagungan, lain halnya pada zaman realisme, keindahan mempunyai makna kemampuan untuk menyampaikan sesuatu apa adanya. Sedangkan di Belanda pada era de Stjil  keindahan mempunyai arti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang juga kemampuan mengabstraksi benda.
     Para Kawi zaman dahulu memakai kata Kalangwan atau Lango. Menurut professor Zoetmulder, tak ada satu bahasa yang demikian kaya akan istilah-istilah untuk mengungkapkan pengalaman estetika itu seperti bahasa Jawa Kuno. Bahkan dalam kalangan para penyair itu, keindahan dan pengalaman estetik dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari surga yang pantas di sambut dengan sikap religius dan kebaktian “a real cult of beauty”. Bahkan membuat seni, menggubah syair, dianggap sebagai suatu tindakan kebaktian.
     Akhirnya, manusia akan merasakan keindahan jika menyukai atau menyenangi sesuatu. Akan tetapi hal ini tidak mungkin berdampak baik dan buruk karena tidak bisa ditebak apa yang manusia sukai. Manusia pada hakikatnya menyukai kebaikan akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa manusia juga menyukai keburukan yang termasuk perilaku menyimpang.

2. Keindahan dan Kebudayaan

     Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.

    Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan hidup fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi, manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa keindahan.

3.Keindahan dan Karyacipta

   Berbicara tentang keindahan dengan karya cipta , Keindahan adalah karya cipta manusia. Karya cipta manusia itu keindahan.  Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu dibatasi oleh ruang dan waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu universal, akibat pemaknaannya akan berbeda. Perbedaan itu dibatasi oleh ruang dan waktu.
Keindahan juga identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.